Open Rates: 8 Cara Efektif Email Marketing Dibaca Pelanggan!

Sukses tidaknya email marketing ditentukan oleh berbagai faktor. Namun hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum bicara CTR atau closing penjualan adalah open rates atau tingkat dibukanya email.

Ibaratnya begini, Anda telah membuat konten email marketing yang bagus dan membayar platform email blast yang paling mahal. Namun, dari 1000 email yang dikirim, ternyata hanya 10 yang dibuka! Mengenaskan bukan?

Oleh sebab itulah di kesempatan ini, kami akan membahas mengenai topik menarik tersebut. Kami akan menjelaskan secara lengkap dari pengertian hingga 8 strategi yang harus diikuti untuk meningkatkan rate dibukanya email.

Apa itu Email Open Rates?

Secara singkat, rate dibukanya email adalah jumlah email yang diklik “open” oleh penerima per total email yang dikirimkan. Rate seperti ini sangat penting di bidang marketing karena menunjukkan efektivitas strategi yang diterapkan.

Berapa rate yang bagus dan yang jelek? Hingga hari ini, berdasarkan survei yang dilakukan di lintas industri, ditemukan bahwa rerata dibukanya email adalah 20%. Open rate bidang elektronik paling rendah sementara estate paling tinggi.

 

open rates industry
Gambar : blog.hubspot.com

Dengan demikian, bila usaha Anda ada di bidang finansial, dan tingkat dibukanya email mencapai angka 35%, performa strategi email marketing Anda sudah baik. Begitu pula bila, rate dibukanya email Anda 33% untuk kategori retail.

Bagaimana Cara Mengetahui Open Rates?

Formula atau rumus untuk menghitung tingkat dibukanya email sebenarnya sangat sederhana. Anda tinggal menghitung jumlah email yang dibuka dengan jumlah email yang dikirim dan dikali 100. 

Misalnya, Anda mengirimkan 500 email. Yang dibuka 100, maka tingkat dibukanya email adalah:

(100 : 500) x 100 = 20%.

Untuk melakukan tracking dibuka-tidaknya email sendiri, Anda bisa menggunakan beberapa tools di bawah ini:

  • Mailtrack for Gmail
  • EmailAnalytics
  • MixMax
  • Gmelius
  • Rightinbox
  • Cirrus Insight
  • Vocus.ioYesware
  • ContactMonkey
  • Snovio

Masing-masing tool memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jadi silahkan pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.

8 Cara Meningkatkan Open Rates Email Marketing

Terapkan strategi di bawah ini untuk meningkatkan tingkat dibukanya email bisnis Anda.

1. Kirimi Email pada Segmen Pasar yang Tepat

Hal pertama yang wajib Anda lakukan untuk meningkatkan tingkat dibukanya email adalah mengirimkan pesan ke pasar yang tepat. Penjelasannya begini, Anda adalah seorang anak muda berusia 17 tahun. Apakah kira-kira Anda tertarik dengan bahasan seputar pensiun, properti, dan harga emas?

Begitu pula bila Anda adalah seorang wirausahawan muda di usia 35 tahun. Apakah Anda tertarik dengan email newsletter gossip Tiktoker?

Tiap segmen pasar memiliki ketertarikan sendiri. Mereka juga memiliki preferensi masing-masing tentang gaya bahasa. Jadi, daripada Anda membuang waktu membuat email marketing ke sembarang orang dengan open rates sangat rendah, segmentasikan dulu target Anda.

Kumpulkan email dari mereka yang memang cocok dengan usaha Anda. Berikutnya, dalami preferensi hingga gaya bahasanya.

2. Buat Judul yang Menarik

Studi dari Financesonline menunjukkanbahwa bahwa 69% responden memasukkan email ke folder spam karena judulnya tak menarik. Sementara ketika ditanya apa yang membuat mereka membuka email, 64% mengatakan bahwa mereka tertarik dengan judul email. Dengan kata lain, judul email sangat memengaruhi open rate.

Kriteria judul yang menarik sendiri antara lain:

  • Relevan. Pastikan gaya bahasa hingga topik sesuai dengan segmen pasar. Untuk anak muda, misalnya, gunakan bahasa gaul, sementara untuk email B2B, gunakan bahasa formal.
  • Tidak terlalu panjang, cukup 30 hingga 50 karakter saja
  • Kata-kata topik utama diletakkan di awal. Misal untuk email tentang penawaran gamis, buatlah judul, ‘Gamis Cantik Harga Murce untuk Kamu!’ bukan ‘Ih, Keren Banget, Ada Gamis Cantik Murah lho!
  • Gunakan istilah Call to Action. Misalnya untuk menawarkan tas, gunakan kata-kata seperti, ‘Cek Koleksi Tas Kesukaanmu Sekarang! 
  • Gunakan pertanyaan, misalnya, ‘Lagi Pengen Seafood Wuenak di Bandung?
  • Tekankan bahwa produk yang ditawarkan akan segera habis, contoh, ‘Jam Tangan Branded Diskon 50% Cuma Hari Ini!
  • Gunakan kata-kata yang bersifat personal, tidak kaku, dan tidak robotik.
  • Kombinasikan elemen misteri sambil tetap memberikan clue tentang isi email. Contoh untuk email berita sinetron, “Kenapa Mertuaku Jahat, Apa Salahku?
  • Hindari kata-kata yang bersifat spam.
  • Tambahkan emoticon asal tidak berlebihan dan tidak terlalu sering.

Agar lebih jelas, coba lihat contoh judul email dengan open rates yang bagus oleh SumoMe di bawah ini.

 

contoh judul open rates

3. Buat Pre-Text yang Bagus

Pre-text adalah kalimat di bawah judul. Pre-text juga bisa membantu meningkatkan rate dibukanya email karena bagian ini juga langsung dilihat oleh penerima pesan.

Pre-text yang bagus sendiri semestinya:

  • Tidak begitu panjang.
  • Membantu menguatkan atau menjelaskan judul.
  • Mengompensasi kekurangan judul.

Perhatikan contoh di bawah ini.

 

open rates pretext

Bisa Anda perhatikan, pre-text ‘Do this one thing to avoid the problem’ (Lakukan ini untuk menghindari masalah) bersifat melengkapi judul email. Judul email mengandung suatu masalah penting dan pre-text mengandung solusinya. Orang cenderung menyukai hal ini, karena mereka memperoleh jawaban atas suatu masalah genting yang harus mereka hadapi.

4. Buat Konten Email yang Tidak Monoton

Buatlah konten email yang tidak mononton. Sebagai contoh, Anda memiliki usaha salon. Selain mengirimkan penawaran berisi style-style terbaru, tak ada salahnya sesekali mengirimkan email video berisi gaya rambut yang sedang trend.

Atau, misalnya Anda memiliki usaha baju anak. Pada hari tertentu seperti hari senin, Anda bisa berbagi email tentang tips belajar untuk anak-anak. Dengan demikian, brand Anda akan dianggap membantu klien. Open rates pun akan meningkat sebab klien menyukai dan menghormati brand Anda.

5. Pastikan Konten Email Tidak Menipu Klien

Jangan pernah menipu klien. Misal, Anda mengatakan bahwa ada diskon 50% untuk semua produk di website Anda. Tapi setelah dibuka, ternyata diskon hanya berlaku untuk produk tertentu. 

Sesekali melakukan itu mungkin tak akan berefek. Namun bila dilakukan terus-menerus, Anda akan mendapati bahwa rate email terus menurun. Sebab penerima email akan mulai hafal dengan pola clickbait Anda lalu menandainya sebagai spam. 

6. Buat Email yang Mobile Friendly

Berikutnya, buatlah email yang mobile friendly. Ingat, hampir setengah internet user yang membuka email, melakukannya lewat ponsel mereka. 

Bila Anda hendak mengarahkan user ke landing page atau homepage situs Anda, pastikan juga kedua laman tersebut mobile friendly. Dengan demikian, calon pelanggan tidak akan mengabaikan pesan-pesan dari Anda berikutnya yang membuat open rates menurun.

 

open rates e

7. Stop Membombardir Calon Pelanggan

Stop! Jangan membombardir calon pelanggan Anda dengan email-email baru setiap hari. Apalagi bila isinya cenderung monoton. 

Email Anda justru akan masuk ke spam. Atau dalam kasus tertentu, calon pelanggan akan menghentikan subscribsinya untuk menerima pesan dari Anda.

8. Hindari Mengirimkan Email dengan Kapasitas Besar

Khusus untuk email marketing B2B (Business to Business), ada kalanya dibutuhkan lampiran file-file berukuran besar. Meski demikian, lampiran seperti ini tidak perlu dikirimkan pada email pertama.

Berikan lampiran-lampiran tersebut setelah klien mengutarakan minatnya. Untuk email promosi pertama, cukup buat konten tentang produk di body email saja.

Yang Sama Pentingnya dengan Email Open Rates

Meski tingkat dibukanya email sangat penting, namun aspek ini sebenarnya bukanlah satu-satunya hal yang utama. Terdapat beberapa aspek lain yang sama pentingnya atau justru jauh lebih penting seperti:

  1. Tingkat keterbacaan email.
  2. CTR atau klik ke website atau tautan yang disematkan pada email.
  3. Jumlah subscription yang dipromosikan via email.
  4. Jumlah closing penjualan.

Hanya saja, perlu diakui bahwa open rates email marketing adalah hal yang menjembatani keempat poin di atas. Gambarannya begini, bagaimana seorang pelanggan bisa membeli sebuah produk bila ia sendiri menolak membuka email? Atau, bagaimana seseorang akan mengunjungi landing page Anda bila email yang dikirim saja tak dibuka?

Simpulan tentang Open Rates untuk Email Marketing

Open rate adalah istilah yang mengacu pada tingkat dibukanya email oleh penerima per total email yang dikirimkan. Rate ini menjadi salah satu indikasi kualitas email marketing baik dari segi judul hingga kontennya. 

Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan tingkat dibukanya email. Misalnya membuat judul yang menarik, membuat konten yang fresh, dan memastikan email tersebut mobile friendly.

Meski demikian, pada akhirnya perlu dipahami bahwa open rates bukanlah segalanya. Anda juga harus memerhatikan aspek lain seperti peningkatan CTR dan closing penjualan. 

 

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Tanya produk?