Efektivitas pemasaran digital tergantung dari content marketing yang Anda buat. Semakin menarik konten, semakin tinggi pula konversi yang akan didapatkan. Tapi nyatanya, membuat konten yang menarik tidak asal jadi. Perlu beberapa langkah riset yang optimal.
Langkah Riset Content Marketing
Agar tidak salah arah, begini cara melakukan riset untuk content marketing yang efektif :
1. Mengenali Target Audiens
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengenali siapa yang menjadi target audiens konten sosial media. Misalkan akan membuat konten marketing untuk produk alat-alat dapur. Target market atau target audiens tentu saja ibu rumah tangga usia 20 hingga 60 tahun.
Kenapa harus mengetahui target audiens? Untuk bisa menghasilkan konten yang sesuai dengan minat ibu rumah tangga. Misalkan seputar resep masakan, parenting, seputar cara mengatur rumah, dan lain sebagainya. Dengan konten yang sesuai minat, akan lebih mudah bagi target audiens untuk menerimanya.
2. Menetapkan Tujuan
Selain mengetahui target market, Anda juga harus mengetahui apa tujuan membuat konten marketing. Apakah hanya sebatas meningkatkan leads, meningkatkan brand awareness, meningkatkan citra perusahaan, atau meningkatkan penjualan. Karena beda tujuan, beda pula konsep konten yang harus Anda gunakan.
Konten yang bertujuan untuk meningkatkan leads biasanya menggunakan konten soft selling. Tapi jika tujuannya adalah meningkatkan brand awareness, menggunakan konten yang biasanya seputar tips-tips ringan yang relevan. Sedangkan konten yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan, biasanya menggunakan konten yang fokus ke produk, promo, dan lain sebagainya.
3. Mencari Waktu Paling Tepat
Waktu posting yang paling tepat akan berpengaruh pada efektivitas konten. Karena audiens akan dengan mudah langsung menemukannya. Atau waktu dimana audiens sedang membuka sosial media. Sehingga tidak melewatkan postingan Anda.
Setiap sosial media memiliki prime time yang berbeda. Pengguna facebook akan banyak membuka akun facebooknya pada jam 1 siang hingga jam 3 sore. Sedangkan pengguna Instagram lebih memilih membuka akun Instagram mereka pada pukul 2 siang hingga 5 sore.
Begitu pula dengan Twitter yang memiliki prime time berbeda. Sosial media berlambang burung biru ini lebih banyak dibuka saat jam berangkat dan pulang sekolah atau kantor. Dengan memposting konten di jam-jam prime time seperti ini, kesempatan untuk bisa mendapat klik, share atau like menjadi meningkat lebih banyak.
4. Melihat Sosial Media Pesaing
Mencoba memperhatikan sosial media pesaing bukan berarti akan mencontek kontennya. Tapi melihat seberapa efektif konten yang mereka gunakan. Apa kelemahan dan kelebihan kontennya. Konten seperti apa yang paling banyak audiens menyuy dan menggemarinya.
Dengan data ini, Anda bisa membuat konten yang lebih baik dan lebih banyak peminatnya daripada pesaing. Riset seperti ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena Anda harus memperhatikan dan menganalisis dari banyak pesaing. Namun hasilnya cukup efektif untuk menemukan konten dengan traffic yang tinggi.
5. Cari Tahu Isu-isu yang Sedang Hangat
Konten yang paling cepat mendapat respon adalah yang berkaitan dengan isu-isu paling hangat. Untuk bisa membuat konten seperti ini, Anda harus melakukan riset secara online. Kira-kira tema apa yang paling banyak dibahas oleh warga net di dunia maya.
Anda bisa memanfaatkan google trends. Salah satu tool dari google ini akan menampilkan isu yang paling banyak pembahasannya beberapa waktu terakhir. Sesuaikan dengan produk atau niche sosial media yang Anda kelola.
Nah, itulah beberapa riset yang harus Anda lakukan untuk mendapat content marketing paling efektif. Pastikan Anda melakukannya dengan maksimal agar hasilnya juga maksimal.