Apa itu cache? Banyak pengguna internet sering mengajukan pertanyaan ini. Karena sering menemukan kata tersebut saat mereka browsing. Di satu sisi, proses penyimpanan ini memang bisa mempercepat browsing. Namun di sisi lain file yang tersimpan dari proses ini bisa memperberat kerja komputer.
Banyak yang menganggap cache tidak penting karena menghabiskan banyak memori di smartphone. Tapi apakah memang benar tidak ada fungsinya seperti apa yang banyak orang sangka? Ternyata anggapan itu salah. Karena ternyata proses penyimpanan ini memiliki banyak fungsi. Terutama untuk SEO.
Apa Itu Cache
Secara sederhana, cache adalah proses penyimpanan data sementara. Sehingga aplikasi, browser, atau situs tidak perlu mengunduh data berulang-ulang.
Cara kerja proses penyimpanan ini juga sederhana. Ketika browser mengirimkan akses pada server, maka server mengirim HTML* yang bisa berubah menjadi tampilan halaman pada sebuah website. Semua data yang melewati proses pengunduhan akan tersimpan sementara di browser.
Tujuannya adalah agar ketika pengunjung kembali mendatangi halaman tersebut, browser tidak lagi melakukan pengunduhan. Karena semua data sudah tersimpan dalam tempat penyimpanan sementara yang disebut caching.
Jenis dan Fungsi
Setelah mengetahui apa itu cache, perlu juga mengetahui jenis-jenisnya. Ada banyak jenis proses penyimpanan data ini. Namun yang paling sering website gunakan ada 2 jenis. Yaitu :
1. Client Side Cache
Yang menjadi definisi client side cache adalah proses penyimpanan yang penggunaannya untuk menyimpan berbagai file data. Yang mana user dapat menggunakan data tersebut di komputer personal masing-masing.
2. Server Side Cache
Server side cache tidak hanya menyimpan file data saja. Namun juga data yang Anda lihat di internet. Akses informasi yang cepat akan meningkatkan pengalaman kepuasan user.
Seperti yang sudah disinggung di atas, proses penyimpanan data sementara ini memiliki beberapa fungsi. Terutama untuk SEO. Antara lain :
1. Menghemat Data
Sebagaimana penjelasan sebelumnya bahwa proses penyimpanan data ini membuat browser tidak perlu lagi meminta data berulang ke server. Membuat data menjadi lebih hemat. Terlebih jika Anda menggunakan smartphone. Aplikasi yang selalu aktif akan membutuhkan data yang lebih besar jika tanpa ada cache.
2. Mempercepat Sistim
Bayangkan jika setiap ada permintaan akses selalu melakukan pengunduhan. Sistim komputer akan menjadi lebih lambat. Apalagi kalau dalam satu waktu ada banyak permintaan akses yang berbeda dengan source yang terbatas. Sistim komputer akan bekerja lebih keras dengan performa yang lambat.
Inilah pentingnya menerapkan cache. Agar sistim komputer menjadi lebih cepat. Aktifitas browsing juga bisa menjadi lebih lancar.
3. Mempermudah Akses
Beberapa aplikasi yang hanya bisa bekerja secara online secara otomatis akan terputus saat tidak ada koneksi internet. Namun dengan penggunaan cache, user masih bisa mengakses kembali konten terakhir sebelum offline.
4. Meningkatkan Traffic dan Konversi
Wajar jika Anda sangat membutuhkan cache saat menerapkan teknik SEO pada website. Karena proses penyimpanan ini dapat memberikan efek akses yang cepat pada website. Membuat performa website cukup baik di mata crawler begitu juga visitor.
Inilah alasan mengapa crawler akan lebih memilih website Anda untuk berada di halaman pertama. Ketika ada yang mengetikkan kata kunci yang relevan dengan website Anda di mesin pencarian.
Itulah fungsi proses penyimpanan data sementara. Lalu apakah masih perlu untuk menghapusnya? Perlu. Proses penyimpanan data ini memang memiliki banyak fungsi. Terutama untuk membantu meningkatkan traffic. Namun jika file caching yang menumpuk pada perangkat akan mengurangi performa dan kecepatan perangkat. Oleh karena itu perlu untuk menghapusnya secara berkala** atau setiap kali loading perangkat terasa lambat.
Setelah mengetahui apa itu cache lengkap dengan jenis dan fungsinya, sebaiknya segera terapkan pada website Anda. Agar website lebih user friendly dan tidak memberatkan pengunjung.