Bayangkan Anda sudah menghabiskan jutaan rupiah untuk menggunakan platform email blast. Anda juga sudah menyewa jasa desain grafis yang mahal. Namun pada akhirnya, Anda malah bertanya-tanya, “Apa penyebab email masuk spam?”
Pasalnya, setelah beberapa bulan menerapkan strategi email marketing, Anda memperoleh hasil yang sangat buruk. Open rates pesan sangat rendah, CTR anjlok, dan closing penjualan pun mengalami penurunan.
Setelah ditelisik, ternyata kebanyakan pesan yang dikirim berakhir di kotak spam. Tentu wajar bila Anda dan tim penasaran dengan penyebabnya. Apalagi strategi marketing ini bukanlah strategi murah yang bisa dilakukan secara suka-suka.
12 Penyebab Email Masuk ke Spam
Hingga hari ini, telah teridentifikasi setidaknya 12 alasan yang membuat sebuah pesan elektronik bisa berakhir di kotak spam.
1. Anda Mengirim ke Orang yang Salah
Mengirimkan email kepada orang yang salah adalah penyebab utama pesan masuk ke kotak spam. Coba posisikan diri Anda sendiri dalam situasi tersebut. Misalnya, Anda tidak suka masak, tapi dikirimi dengan pesan-pesan produk alat masak. Atau Anda benci makanan celana jeans, tapi ditawari dengan produk-produk celana jeans.
Bila kesalahan target hanya sedikit, sebenarnya masih bisa ditoleransi. Namun bila hampir lebih dari seperempat penerima pesan Anda adalah orang yang salah, email Anda akan terdeteksi sebagai spam karena banyaknya penerima yang menandainya sebagai spam.
2. Penerima Tidak Merasa Berlangganan Email Anda
Anda tidak boleh mengirimkan email kepada orang yang tidak setuju dikirimi email. Apalagi bila Anda menarget pasar Amerika dan Eropa. Di kedua wilayah tersebut berlaku UU perlindungan konsumen yang akan menjaga masyarakat dari praktik spam komersial.
Oleh karena itu, ada baiknya Anda tidak nekat mengirimkan pesan ke sembarang orang. Hindari membeli daftar email yang tidak konsen berlangganan pesan Anda.
3. IP dan Domain Diblacklist Google
Pernahkah Anda merasa tak melakukan pelanggaran apapun namun hampir semua pesan masuk kotak spam? Bila iya, bisa jadi penyebab email masuk ke spam yang Anda alami adalah karena IP atau domain yang diblokir.
Ingat, kebanyakan penerima pesan menggunakan gmail. Bila domain atau IP Anda terdeteksi melakukan pelanggaran aturan Google, pesan-pesan elektronik yang dikirim pun akan turut terkena imbasnya.
4. Penerima Merasa Dibohongi oleh Judul Email
Sekali dua kali membuat judul bombastis mungkin tidak mengapa. Namun bila Anda melakukannya terus-menerus, jangan kaget open rates akan turun drastis karena sebagian besar penerima sudah menduga Anda sedang “menipu” mereka.
Harus diakui memilih judul yang bombastis memang cukup efektif. Namun hindarilah membuat judul yang menipu. Sebagai contoh, untuk meningkatkan penjualan, daripada berbohong mengatakan ada diskon untuk semua produk, Anda bisa melakukan event flash sale dalam waktu terbatas.
5. Berpura-pura sebagai Orang lain
Tak sedikit email marketer yang mencoba meningkatkan open rate dengan mengaku sebagai pihak lain. Misalnya, menggunakan nama “Kominfo” supaya orang merasa bahwa ada info penting dari kementrian negara tersebut.
Praktik seperti ini sudah bisa dideteksi oleh Gmail maupun filter anti-spam lainnya. Jadi, sebaiknya gunakanlah nama pengirim asli yang tidak membohongi penerima.
6. Menggunakan Istilah-istilah ‘Spammy’
Waspada dengan istilah-istilah spammy. Salah satu penyebab email masuk spam umumnya dikarenakan digunakannya kata-kata berbau spam. Misalnya kata GRATIS dengan huruf besar semua dan tanda seru (!) yang berlebihan.
Istilah-istilah tersebut pada mulanya bersifat netral. Namun banyak sekali spammer yang menggunakannya untuk menipu orang. Sehingga filter anti-spam Google pun pada akhirnya menandainya sebagai “ciri email spam.”
7. Kode HTML Mencurigakan
Beberapa platform email marketing menyediakan kustomisasi dalam mode HTML. Keuntungannya, Anda bisa lebih leluasa membuat pesan elektronik tersebut. Namun, kerugiannya, email Anda bisa dideteksi sebagai spam bila kode HTML-nya mencurigakan.
Agar aman, bila Anda belum menguasai utak-atik HTML, editlah desain pesan dalam mode non HTML. Dan, kalaupun Anda mendesain dengan HTML, pastikan kode yang digunakan tidak bertele-tele ataupun disusupi oleh kode-kode yang tidak perlu.
8. Tidak Ada Alamat Asli pada Email
Ketiadaan alamat asli juga bisa menyebabkan email Anda masuk ke kotak spam. Apalagi bila pesan yang dikirim adalah pesan promosi.
Oleh sebab itu, usahakanlah memasukkan alamat toko atau perusahaan Anda di bagian bawah. Anda bisa mengedit bagian tersebut dari platform marketing yang digunakan.
9. Melampirkan File yang Dianggap Mengandung Virus
Sebenarnya untuk email marketing, Anda tidak perlu sampai harus menggunakan lampiran. Namun bila Anda terpaksa menggunakannya, pastikanlah lampiran tersebut aman.
Jangan sampai attachment yang Anda kirim justru menjadi penyebab email masuk ke spam karena mengandung virus atau malware. Bila hal itu sampai terjadi, seluruh pesan blast yang dikirim bisa-bisa masuk kotak spam tanpa kecuali.
10. Membombardir Penerima
Jangan membombardir pelanggan dengan pesan bertubi-tubi. Bukannya senang, mereka justru akan jengah.
Tak hanya sekadar mengabaikan pesan Anda, bukan tak mungkin mereka juga langsung menandainya sebagai spam. Filter Gmail pun lama-kelamaan akan mengetahui hal ini. Sehingga secara otomatis, pesan-pesan berikutnya akan berakhir di folder tersebut.
11. Tidak Mengatur Otentifikasi Email Otomatis
Lakukanlah otentifikasi email yang Anda gunakan. Sebab bila tidak, identitas Anda akan dianggap tidak jelas dan menjadi penyebab email masuk ke spam.
Pengaturan otentifikasi perlu dilakukan dengan mengatur DKIM dan SPF. DKIM berfungsi untuk memverifikasi email dengan kunci enkripsi serta tanda tangan digital. Sementara SPF untuk verifikasi IP.
12. Tidak Ada Pilihan Unsubscribe
Setiap orang berhak untuk berhenti berlangganan pesan elektronik. Baik Google maupun UU perlindungan konsumen akan menandai pesan Anda sebagai spam bila hal ini diabaikan.
Jadi sediakanlah fitur unsubscribe atau berhenti berlangganan. Toh, kalaupun Anda tak menyediakan fitur tersebut, penerima akan sebal dan tak mau membuka email yang dikirim sama sekali.
Memahami Penyebab Email Masuk ke Spam: Filter Gmail dan UU Anti-Spam
Dari penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa selain karena kesengajaan penerima, masuknya pesan ke kotak spam juga bisa terjadi karena filter G Mail dan UU Anti-Spam.
G Mail filter umumnya akan melakukan scanning pada email yang masuk berdasarkan domain yang digunakan, konten email, judul, lampiran, dan adanya blacklist khusus. Sebagai contoh, Anda menggunakan domain yang dianggap google menyebarkan artikel yang menyalahi aturan. Jangan kaget bila email yang mengandung domain tersebut pun akan diblacklist.
Sementara untuk Undang-undang anti-spam, Anda perlu memelajari aturan di masing-masing negara target pasar Anda. Misal, bila Anda ingin mengirimkan email blast ke warga Amerika, Anda harus mematuhi CAN-SPAM Act atau Controlling the Assault of Non-Solicited Pornography and Marketing. Begitu pula bila target pasar Anda warga Eropa. Patuhilah aturan-aturan anti-spam di benua biru tersebut.
Tips Menghindari Penyebab Email Masuk ke Spam
Perhatikan beberapa tips berikut ini supaya pesan tidak masuk ke kotak spam.
- Kirimkan email pada target market yang tepat.
- Jangan membeli daftar email yang tidak konsen berlangganan menerima pesan Anda.
- Pahami dan patuhi semua aturan anti-spam dari Google dan UU negara terkait.
- Lakukan plotting atau perencanaan pengiriman email pada waktu-waktu yang relevan.
- Lakukan pengujian dengan filter anti-spam khusus.
Khusus untuk poin 5, Anda bisa menggunakan berbagai aplikasi atau tools seperti Litmus, Mailtester, hingga Isnotspam. Alat-alat tersebut bisa membantu memindai pesan elektronik dari aspek-aspek penting seperti DKIM (Domain Keys Identified Mail), ID yang digunakan, dan aturan-aturan terkait lainnya.
Simpulan tentang Penyebab Email Masuk ke Spam
Sering dipandang sebelah mata, strategi email marketing bisa memberikan profit yang cukup besar. Namun modal untuk menjalankan strategi ini tidaklah murah. Menggunakan platform email blast, misalnya, akan menguras kantong Anda hingga jutaan rupiah per bulan.
Dengan usaha yang tidak mudah tersebut, tentu akan sangat rugi apabila email yang dikirim berakhir di kotak spam. Langkah-langkah khusus untuk mengantisipasi hal ini jelas harus dilakukan. Namun hal utama yang harus segera diidentifikasi adalah alasan pesan bisa berakhir ke kotak spam.
Hingga hari ini, setidaknya terdapat 12 penyebab email masuk ke spam. Di antaranya adalah penggunaan nama palsu, pemakaian kata-kata bersifat yang spammy, hingga ketiadaan opsi unsubscribe.