Content plan atau rencana konten adalah suatu rencana untuk mengembangkan konten yang layak mendatangkan konversi dari pelanggan karena menggambarkan tujuan brand dan produk dengan tepat. Dengan cara ini Anda bisa menerapkan strategi konten yang efektif dan solid.
Fokus dari konten plan adalah marketing funnel yang telah Anda buat. Mengetahui dimana keberadaan target market, apa yang menjadi minat mereka, dan bagaimana cara menggiring mereka hingga akhirnya terjadilah transaksi yang terus menerus.
Jenis-jenis Rencana Konten
Ada 3 jenis content plan yang harus Anda ketahui. Antara lain :
1. Menggunakan Objektif Brand Awareness
Yaitu perencanaan konten dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran audiens pada brand Anda. Caranya adalah membuat konten TOFU atau top of the funnel untuk mendapatkan perhatian penuh dari audiens.
Buat konten yang memberi edukasi terkait produk dan brand pada audiens. Tak hanya itu saja. Dengan konten TOFU ini pula, Anda bisa menunjukkan value perusahaan, menunjukkan peran produk sebagai solusi masalah pelanggan, dan berbagai informasi yang relevan lainnya.
2. Menggunakan Objektif Keywords Ranking
Berbeda dengan cara di atas yang menjual konten pada audiens. Cara Objektif keywords ranking menuntut Anda membuat konten untuk menjualnya ke Google sebagai mesin pencarian. Langkahnya adalah dengan meningkatkan jumlah keyword agar mendapat traffic organik dari mesin pencarian terbesar di dunia.
Dengan menggunakan cara ini, Anda menunjukkan pada google bahwa situs yang Anda kelola mampu memberi solusi dan jawaban atas apa yang mayoritas audiens di google butuhkan.
3. Dengan Menggunakan Objektif Conversions
Cara ini fokus bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Dengan menyajikan konten-konten hard selling agar konversi meningkat dengan tajam. Langkah ini menggunakan konten BOFU atau bottom of the funnel. Yang mendorong audiens untuk segera melakukan pembelian.
Konten harus mampu meyakinkan calon pembeli untuk segera melakukan pembelian. Karena produk tersebut merupakan solusi terbaik yang mereka perlukan.
Langkah Pembuatan Content Plan
Content plan tidak bisa jadi begitu saja. Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan agar hasilnya maksimal. Berikut di antaranya :
1. Menentukan Target Audiens
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan siapa target audiensnya. Rentang umur, lokasi, minat, bakat, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk membuat konten yang sesuai agar target audiens mudah untuk menerimanya.
2. Menentukan Channel Paling Tepat
Setelah mengetahui target audiensnya siapa, temukan mereka menggunakan channel paling tepat. Misalkan target market sering menggunakan Instagram sebagai media sosial. Maka, Instagram adalah solusi paling tepat untuk menjangkau mereka. Lalu arahkan pada website marketing untuk melakukan transaksi pembelian.
3. Mengetahui Solusi yang ditawarkan Produk
Ketahui apa manfaat produk sebagai solusi atas masalah yang audiens alami. Misalkan produk herbal sebagai solusi sehat tanpa obat. Dengan mengetahui solusi apa yang bisa selesai dengan satu produk, Anda bisa membuat konten yang sesuai.
4. Informasikan Perbedaan Bisnis Anda dengan Pesaing
Jangan lupa selipkan informasi kelebihan bisnis jika membandingkannya dengan pesaing dari segi konten. Apa yang bisa produk Anda tawarkan yang tidak ada pada produk lainnya. Misalkan obat herbal dari tumbuhan langka di dunia yang belum pernah ada produsen herbal lain memproduksinya.
5. Menentukan Format Apa yang Akan Digunakan
Apakah akan membuat konten tulisan, gambar, video, audio, atau campuran dari semuanya? Anda bisa menentukan format sesuai dengan platform yang akan Anda gunakan. Misalkan ingin posting di Instagram. Format yang sesuai adalah gambar dan video singkat.
6. Atur Jadwal Posting
Dan yang terakhir adalah mengatur jadwal posting. Kapan akan melakukan publikasi sesuai dengan prime time tiap channel yang Anda gunakan.
Bagaimana? Ternyata membuat content plan tidak sulit, bukan? Jika tidak bisa melakukannya sendiri, Anda bisa meminta kerjasama tim agar hasilnya sesuai harapan.