Meski tidak berhubungan langsung dengan kata kunci, Google mengatakan bahwa kecepatan menjadi faktor penentu ranking website. Semakin cepat loadingnya, maka semakin baik ranking sebuah website. Jadi cobalah cek kecepatan website dengan menggunakan tools seperti Google Pagespeed Insight, GtMetrix, Pingdom dan lainnya.
Tak hanya mempengaruhi ranking saja. Kecepatan website juga akan mempengaruhi konversi. Semakin cepat loadingnya, semakin tinggi tingkat konversi yang akan Anda dapatkan. Karena salah satu komponen user experience adalah situs dengan kecepatan loading yang tidak lebih dari 3 detik.
Cek Kecepatan Website dan Maksimalkan dengan Cara Ini
Setelah cek kecepatan website, mungkin Anda menemukan hasil bahwa kecepatan loadingnya masuk kurang baik. Jangan biarkan begitu saja. Beberapa langkah di bawah ini akan membantu meningkatkan loading agar lebih bertenaga lagi.
1. Menggunakan Web Hosting yang Cepat
Percuma melakukan optimasi jika loading website tidak baik. Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah memilih web hosting yang memiliki performa lebih cepat. Menggunakan penyimpanan SSD.
Yaitu penyimpanan yang menggunakan memori non-volatile atau flash untuk menyimpan dan mengakses data. Inilah yang membuat page load time website lebih cepat ketimbang dengan penyimpanan jenis lain.
2. Mengurangi Plugin yang Tidak Perlu
Meski plugin gratisan, bukan berarti bisa diborong untuk diinstal semuanya. Karena jika terlalu banyak instal plugin justru akan membuat loading website menjadi kurang berperforma. Cukup instal plugin yang memang diperlukan dengan syarat-syarat tertentu.
Seperti plugin yang tidak banyak request, tidak menambahkan ekstra query, dan tidak banyak memuat script. Atau jika memungkinkan, Anda bisa menginstal plugin performace profiler. Plugin ini mampu menganalisis plugin lain mana saja yang membuat loading website terasa berat.
3. Perhatikan Berat Gambar
Gambar dengan resolusi yang tinggi memang terlihat sangat indah dan menarik. Namun efek negatifnya adalah memperberat loading website karena ukurannya yang sangat besar. Pastikan meng-upload gambar dengan ukuran tidak lebih dari 1 MB.
Lalu bagaimana jika sudah terlanjur mengupload gambar dengan ukuran yang besar? Tenang saja. Anda bisa mengandalkan beberapa tool yang bisa digunakan untuk compress gambar. Seperti Imagify, Smush, EWWW Image Optimizer.
4. Perkecil Ukuran Gambar
Tidak hanya mengompres gambar saja. Tapi juga harus memperkecil ukuran gambar. Terutama jika setelah melakukan pengecekan di GTMetrix ternyata ukuran gambar masih lebih besar daripada yang disarankan.
Anda bisa menggunakan beberapa software atau aplikasi untuk memperkecil gambar. Seperti paint, photoshop, dan lain sebagainya.
5. Manfaatkan Plugin Caching
Caching adalah penyimpanan sementara dari data website. Dengan tujuan untuk mempercepat loading website. Loading awal mungkin akan lama. Karena datanya belum tersimpan semuanya. Namun setelahnya akan lebih cepat karena datanya telah tersimpan.
Jika Anda pengguna WordPress, ada beberapa plugin caching yang bisa Anda gunakan. Seperti W3 total cache, WP Rocket, WP Super Cache, WP Fastest Cache, dan Hyper Cache.
6. Mengoptimalkan Data Base Website
Cara paling cepat yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan data base website adalah dengan menggunakan plugin WordPress. Tanpa harus menggunakan rangkaian coding yang rumit.
Bukan hanya mengoptimasi saja. Anda juga bisa melakukan compress gambar, blok komentar spam, translate, draft post, post revisi, dan lain sebagainya. Ini juga merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan data base website.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan page load website. Setelah semua cara dilakukan, cek kecepatan website kembali dengan Google Pagespeed Insight, GTMetrix, Pingdom atau tool lainnya. Bisa dipastikan performanya akan lebih baik.