Pengertian Email Marketing, Strateginya supaya Berhasil, dan Manfaatnya

Beberapa dari Anda mungkin sedang berencana membangun strategi email marketing yang tepat. Sementara beberapa yang lain justru meragukan cara tersebut.

Keraguan menerapkan marketing via email bukanlah hal yang aneh. Acap kali, kita sendiri jengah dengan pesan-pesan yang masuk di inboks. Tak jarang, pesan-pesan tersebut langsung ditandai sebagai spam dan tak pernah dibaca sama sekali.

Namun demikian, Anda mungkin akan terkejut dengan fakta bahwa efektivitas metode pemasaran ini cukup tinggi. Karena itulah di kesempatan ini, kami akan menjelaskan secara tuntas mengenai marketing via email. 

Kami akan menjelaskan berbagai topik yang terkait dengannya mulai dari definisi pemasaran via email, strateginya, cara membuat email sesuai nama domain, hingga contoh email untuk marketing yang bagus.

Image: publicdomainpictures.net (creative common license)

Apa Pengertian Email Marketing?

Online marketing bisa dilakukan dengan berbagai cara. Selain menarget pengguna medsos dan mengoptimalkan website di mesin pencari, marketing online juga bisa diterapkan dengan menarget pengguna email. Dengan kata lain, marketing via email bisa diartikan sebagai salah satu metode pemasaran online yang dilakukan via email dan menarget pengguna email.

Secara umum, metode marketing via email memiliki prinsip yang sederhana. Anda hanya perlu mengirimkan email berupa penawaran atau informasi kepada pelanggan atau calon pelanggan. Namun seiring berjalannya waktu, metode ini berkembang pesat dengan strategi yang berbeda satu sama lain. 

Apakah Email Marketing Sudah Outdated?

Pemasaran via email sering dipandang sebelah mata dibanding pemasaran lewat media sosial ataupun SEO. Padahal, cara ini pun sangat menjanjikan.

Berdasarkan data terbaru, jumlah pengguna email per tahun 2020 telah mencapai angka 4 milyar. Angka ini diprediksi terus merangkak hingga 4,6 milyar pada 2025. 

Menarget pengguna email, dengan demikian bukanlah hal yang irasional. Belum lagi, riset terbaru menunjukkan bahwa:

  1. 58% pengguna email mengecek inbox mereka setiap kali mereka online. 20% user internet bahkan langsung mengecek inboks sebelum membuka google search atau media sosial.
  2. Di Amerika, orang dewasa menghabiskan 209 menit per hari mengecek email kerja dan 143 menit mengecek email pribadi.
  3. Email marketing tak menghabiskan banyak budget (hemat).
  4. Baik generasi milenial maupun gen Z rutin mengecek email mereka secara berkala (31% dan 26%).
  5. Kebanyakan perusahaan memiliki strategi pemasaran via email tersendiri.
  6. Rerata CTR (Click Through Rate) untuk semua jenis industri adalah 18%.
  7. Bidang konstruksi dan properti memiliki CTR tertinggi sebesar 26% sementara bidang elektronik memiliki CTR terendah yakni 19%.

Manfaat Email Marketing

Berikut ini beberapa manfaat yang akan Anda dapatkan dengan metode pemasran online via email.

1. Meminimalisir Resiko Kehilangan Audiens

Selama ini Anda mungkin melakukan engagement via media sosial. Misalnya lewat IG, Facebook, hingga Twitter. Tapi pernahkah Anda membayangkan bila medsos-medsos tersebut down atau tidak lagi populer seperti Friendster? Kadang, orang juga mengganti akun medsos mereka atau bermigrasi ke platform lain.

Dengan melakukan tracking pada email pelanggan dan mengiriminya pesan secara berkala, Anda akan bisa menjaga engagement tersebut. Anda tetap bisa melakukan penawaran atau pesan registrasi baru untuk audiens yang berganti akun medsos.

2. Menjalin Komunikasi yang Lebih Personal dengan Pelanggan

Berbeda dengan marketing via media sosial, marketing via email bisa dibuat lebih personal. Sebab dari pesan yang dikirimkan, bisa dilakukan follow up secara pribadi kepada masing-masing email yang membalas penawaran.

Namun tentu saja, hal ini tergantung pada strategi yang diterapkan. Untuk email yang diatur no-reply, tentu komunikasi yang terjalin tak akan terlalu personal. 

3. Meningkatkan Subscription hingga Closing Penjualan

Subscription hingga closing penjualan bisa ditingkatkan dengan menggunakan email marketing. Apalagi bila Anda melakukan segmentasi pelanggan berdasarkan kesediaan mereka melakukan subscribe dan pembelian.

Misalnya Anda telah mendapatkan daftar email untuk mereka yang memang sedang mencari kaos baju band rock. Untuk segmen ini, Anda bisa langsung memberikan diskon yang sulit ditolak kepada para fans band rock tersebut. Dijamin, closing penjualan akan meningkat drastis.

4. Membantu Meningkatkan Brand Awareness

Selain closing penjualan, marketing juga ditujukan untuk keperluan jangka panjang seperti brand awareness. Brand awareness bisa diartikan sebagai tingkat pemahaman konsumen akan suatu merek.

Mengupayakan brand awareness adalah hal yang sangat penting mengingat kompetisi yang makin menggila dari waktu ke waktu. Dengan brand awareness, Anda bisa membangun trust atau kepercayaan yang berimbas positif pada jumlah penjualan di kemudian hari.

5. Memaksimalkan Jalinan Kerja Sama B2B

Kerja sama B2B atau Business to Business sangat efektif dilakukan dengan email. Sebab, konsumen pada level perusahaan pasti akan lebih senang memperoleh tawaran dari perusahaan lainnya secara langsung dibanding via media sosial atau google search.

Email marketing B2B juga bersifat lebih profesional. Komunikasi pun dapat terjalin dengan baik dan berlanjut pada komunikasi yang lebih intens via WA dan telepon.

Strategi Email Marketing

Agar pemasaran yang dilakukan via email berhasil, diperlukan beberapa strategi khusus, yaitu:

1. Tentukan Tujuan yang Ingin Dicapai

Pastikan dulu apa tujuan yang ingin Anda capai dengan strategi marketing online ini. Apakah Anda ingin:

  • meningkatkan jumlah visitor ke website?
  • meningkatkan jumlah penjualan?
  • menambah jumlah subscribe?

Semakin spesifik tujuan Anda, semakin jelas perencanaan yang bisa dibuat. Sebagai contoh, untuk menaikkan jumlah visitor ke web, Anda tak perlu membuat tawaran diskon gila-gilaan. Anda cukup membuat newsletter yang menarik.

2. Lakukan Riset pada Target Pasar

Hal kedua yang harus dilakukan saat melakukan marketing via email adalah melakukan riset pada target pasar. Ingat, tiap target pasar memiliki perilaku yang berbeda-beda. 

Sekumpulan emak-emak, misalnya sangat suka dengan semua diskon dan bonus. Sementara Kpopers muda akan melakukan segala upaya untuk membeli produk terkait idol mereka meski harganya maha.

3. Buat Segmentasi Pasar Berdasarkan Kemauannya Membeli

Perilaku target pasar juga bisa dilihat pada kesiapannya membeli produk. Ada orang-orang yang baru pertama mendengar brand atau produk Anda, ada yang masih 50:50 memikirkan pembelian, dan ada yang sudah hampir yakin membeli. Tiap segmen harus diperlakukan berbeda. 

Sebelum mengirim email marketing, segmentasi seperti ini wajib dibuat terlebih dahulu. Dengan demikian, tindakan yang dilakukan nantinya tepat sasaran. 

Untuk mereka yang masih sangat awam dengan produk Anda, misalnya, Anda bisa mengirimkan berita menarik terkait brand Anda. Sementara untuk mereka yang masih 50:50, Anda bisa membuatkan email tentang kenapa produk Anda lebih baik dibanding produk lainnya.

4. Catat Event-event Penting

Selanjutnya, Anda wajib melakukan pencatatan pada hari-hari besar atau event penting. Kenapa? Sebab Anda tak bisa mengirimkan pesan secara sembarangan. Pesan yang baik adalah pesan yang “relatable” dan kontekstual.

Jadi catatlah hari-hari penting yang sekiranya bisa dioptimalkan untuk teknik pemasaran ini. Misalnya, untuk usaha UKM mainan anak, Anda perlu mencatat tanggal libur semester dan hari raya. Sementara untuk usaha jual beli mobil, Anda bisa mencatat hari libur nasional, hari gajian, hingga hari pemberian gaji ke-13.

5. Siapkan Tools yang Akan Digunakan

Untuk membuat email marketing yang bagus, diperlukan desain dan tambahan fitur yang menarik seperti video, gaya tulisan, hingga gambar. Fitur-fitur ini memungkinkan dipasang di badan email dengan tools yang tepat seperti:

  • Sumo: layanan pembuatan email yang gratis. Terdapat berbagai fitur seperti call to action dan pop up.
  • OptinMonster: layanan pembuatan email dengan desain template yang sangat banyak. Fitur yang tersedia pun paling lengkap dibanding yang lain.
  • Mailchimp: layanan pembuatan email yang tak perlu diunduh. Anda hanya perlu mengunjungi website-nya untuk mendapatkan template yang bagus.
  • Mailketing: layanan pengiriman email blast yang murah & pengiriman cepat.

6. Buat Konten Email yang Menarik

Buatlah konten email marketing yang bagus berdasarkan riset target pasar yang dilakukan di atas. Pastikan bahwa:

  1. Gaya bahasa sesuai target pasar.
  2. Penjelasan yang mudah dipahami dan to the point.
  3. Adanya CTA atau Call to Action
  4. Subjek email yang menarik.

Khusus untuk CTA, pastikanlah CTA dibuat memancing orang untuk melakukan klik. Berikut ini beberapa contoh CTA yang bagus.

  1. Cek diskon gila-gilannya sekarang!
  2. Yuk, manjakan dirimu!
  3. Ambil sekarang gamis pilihanmu.

Sementara untuk subjeck email marketing, perhatikan 2 contoh di bawah ini.

Buat Konten Email yang Menarik

 

Bisa Anda perhatikan bukan bahwa judul (subject line) dan preheader memiliki kalimat tanya yang sangat menarik.

Sementara untuk contoh di atas, Anda bisa melihat subject line berupa kalimat perintah hingga pernyataan. Judul “Listen up” atau dengarkan, misalnya, adalah judul yang mengundang orang untuk membuka lebih lanjut isi email. Sebab seolah-olah ada hal penting yang harus didengarkan.

7. Lakukan Plotting dan Email Blast

Setelah konten email dibuat dan tanggal-tanggal penting telah dicatat, kini Anda tinggal melakukan plotting. Contoh, tetapkan pengiriman newsletter seminggu sekali dan penjualan menjelang tanggal gajian.

Ketika plotting sudah siap, Anda tinggal melakukan email blast pada momen-momen yang ditandai. Email blast adalah pengiriman email secara massive ke daftar penerima yang telah ditarget. Beberapa platform penyedia email blast antara lain adalah Qontak.com, Constant Contact, Keap, MailChimp, dan Drip.

Jangan sembarangan memilih platform email blast. Perhatikan beberapa saran berikut ini:

  1. Ketersediaan layanan gratis. Hal ini penting bagi mereka yang sedang ingin berhemat.
  2. Template email yang tersedia.
  3. Ada tidaknya desain email untuk mobile.
  4. Fitur email otomatis sekiranya Anda membutuhkan.
  5. Kualitas customer support.
  6. Tools untuk analisis sesuai dengan keperluan Anda.
  7. Fitur segmentasi.

8. Evaluasi

Terakhir, lakukanlah evaluasi secara berkala ketika periode marketing berakhir. Evaluasi tentu harus diarahkan pada tujuan awal marketing itu sendiri.

Misal, bila targetnya meningkatan CTR sebesar 7%, maka strategi akan dinilai berhasil bila kenaikan CTR sudah mencapai angka tersebut. Kalaupun Anda gagal, lakukanlah analisis pada aspek-aspek yang sekiranya menyebabkan kegagalan.

Email Marketing yang Sesuai Domain?

Nama email marketing seharusnya sesuai dengan nama domain, produk, atau brand. Lebih jauh lagi, hindari penggunaan email gratis baik itu Gmail, YahooMail, dan lain-lain.

Buatlah alamat email berbayar agar bisa diatur sedemikian rupa sesuai nama usaha Anda. Email-email seperti ini biasa disebut dengan nama ‘Email Bisnis.’ Biaya pembuatan email bisnis beragam dari Rp. 15.000,- per bulan sampai puluhan bahkan ratusan ribu per bulan.

Harga email bisnis biasanya ditentukan oleh kapasitas penyimpanannya. Selain itu, fitur-fitur email seperti anti spam juga turut memengaruhi nominal harga yang ditetapkan.

Contoh Email Marketing yang Bagus

Desain dan konten email seperti apa yang bagus? Bila Anda baru pertama kali menerapkan strategi pemasaran ini, Anda mungkin kebingungan. Padahal di dunia maya, sebenarnya ada banyak inspirasi pembuatan konten dan desain email yang bagus, seperti:

Katakanlah Anda memiliki online shop kacamata. Anda memiliki daftar produk kacamata yang paling laris. Gambar produk kacamata terlaris itu nantinya bisa Anda gunakan untuk dijadikan konten marketing via email seperti gambar di atas.

Contoh lain pemasaran via email yang bagus juga bisa dilihat di bawah ini.

Pesan di atas didesain dengan sangat manis sesuai dengan karakter sang penyanyi. Fans pun akan tertarik melihatnya dan membeli album baru yang ditawarkan.

Cara Membuat Email Marketing Sesuai Nama Domain

Email bisnis bisa dibeli dari penyedia jasa hosting maupun domain. Biasanya, penyedia hosting seperti Niagahoster, Rumahweb, Dewaweb, dan lain-lain menawarkan paket pembelian hosting dan domain sekaligus dengan email bisnis. Di lain kesempatan, Anda juga bisa membeli email bisnis sendiri secara terpisah.

Apabila Anda menyetujui pembelian email ini, nantinya Anda tinggal melakukan pengaturan atau kustomisasi sendiri. Pastikan surel sesuai dengan nama perusahaan atau pun produk. Setelah itu atur juga fitur-fitur yang tersedia.

Khusus untuk pembuatan nama yang sesuai brand atau produk, usahakan untuk:

  1. Membuat nama yang mudah diingat.
  2. Nama yang tidak terlalu panjang.
  3. Nama catchy dan menarik.

Tips Membuat Email Marketing dengan Open Rates Tinggi

Terdapat beberapa tips yang penting diperhatikan saat menerapkan strategi marketing via email. Tips-tips tersebut akan berguna meningkatkan open rates atau persentase email yang dibuka oleh user. 

Beberapa tips tersebut antara lain adalah:

1. Buat Email yang Mobile Friendly

Sekitar 42% netizen membuka email lewat ponsel mereka. Sehingga sudah semestinya Anda membuat desain email yang mobile friendly. Mengabaikan data ini berarti melewatkan kesempatan marketing pada hampir setengah populasi pengguna internet.

2. Kembangkan Email Lists Menurut Segmentasinya

Segmentasi pasar seperti dijelaskan di atas sangat penting dilakukan. Karena itulah, Anda perlu membuat daftar email user menurut segmentasinya.

Caranya memang tidak mudah. Namun ada beberapa metode yang bisa dipilih. Contoh, bila Anda memiliki online shop mukena, Anda bisa memunculkan form preferensi pembelian mukena saat user melakukan registrasi. Jadi ketika email user terdaftar, Anda bisa memasukkannya ke segmen yang tepat. 

3. Hindari Membombardir Pelanggan

Jangan membombardir pelanggan dengan pesan bertubi-tubi. Bukannya efektif, pesan Anda malah akan masuk dalam kotak spam. Lakukan pengiriman pesan di saat yang tepat dan dalam jumlah sewajarnya. 

4. Tak Perlu Harus Selalu Berjualan

Selain tidak perlu membombardir pelanggan dengan email yang kebanyakan, Anda juga tidak perlu membuat konten promosi setiap saat. Selingi pesan promosi dengan konten yang segar dan inspiratif. Misal, konten tentang kegiatan tanam 100 pohon yang dilakukan perusahaan Anda tiap bulannya.

Kenapa Email Marketing Masuk Spam?

Meski sudah berusaha mengikuti strategi dan tips di atas, bukan tak mungkin email Anda masih masuk ke dalam folder spam. Untuk menghindarinya, hindari 6 hal di bawah ini:

  1. Mengirim email tanpa izin penerima.
  2. Membuat judul yang menipu. Judul yang clickbait masih bisa dimaklumi asal kontekstual, namun judul yang menipu akan membuat email Anda ditandai spam.
  3. Konten terkena filter spam karena penggunaan huruf kapital semua, pengulangan istilah penjualan yang berlebihan, hingga overuse tanda seru.
  4. Tidak tersedia tautan untuk berhenti langganan. Akhirnya email Anda justru dimasukkan ke spam.
  5. Konten mengandung malware dan lampiran terlalu banyak.
  6. Autentikasi email otomatis belum dilakukan.

Simpulan

Pemasaran via email adalah salah satu strategi online marketing yang secara statistika sangat menjanjikan. Dengan metode ini, Anda bisa meningkatkan jumlah penjualan, brand awareness, jumlah subskripsi (subscription), hingga CTR ke website.

Namun demikian, diperlukan strategi yang tepat untuk menerapkan metode ini. Anda perlu menetapkan tujuan, riset target pasar, hingga evaluasi yang menyeluruh.

Email marketing yang digunakan pun semestinya merupakan email bisnis yang telah terkustomisasi sesuai nama brand, produk, ataupun domain. Untuk pembeliannya, Anda bisa mengandalkan jasa hosting dengan harga yang bervariasi tergantung kapasitas dan fitur yang ditawarkan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Tanya produk?