Sulitkah membuat landing pages yang berkonversi tinggi? Jawabannya jelas tidak. Namun Anda memang harus memahami hal-hal yang mesti dilakukan. Sebab kebanyakan orang awam tidak mengerti strategi internet marketing basic termasuk dalam hal pembuatan halaman landing.
Landing page sendiri bisa diartikan sebagai sebuah halaman khusus yang didesain untuk tujuan tertentu. Umumnya laman ini digunakan untuk menjual barang hingga menawarkan pendaftaran suatu event.
Contoh, Anda ingin menjual e-book cara mendapatkan pemasukan dari Google Adsense. Anda pun membuat halaman landing dengan tujuan agar visitor web membeli e-book tersebut.
Tampilan halaman landing, dengan demikian, akan berbeda dari tampilan halaman artikel biasa. Di laman ini, pemilik website menggunakan teknik hard selling yang gamblang namun tetap harus terlihat elegan.
Struktur landing page sendiri adalah sebagai berikut:
- Headline
- Gambar relevan
- Formulir
- CTA
- Copywriting atau deskripsi singkat
- Beberapa komponen lain yang dimodifikasi
Kenapa Perlu Membuat Landing Pages yang Berkonversi Tinggi?
Sebagaimana dijelaskan di atas, landing page umumnya dibuat untuk tujuan khusus. Karenanya, halaman ini perlu dirancang dengan baik agar tujuan bisa tercapai. Atau dengan kata lain, conversion rate-nya mesti tinggi.
Conversion rate sendiri secara singkat bisa diartikan sebagai jumlah orang yang membeli atau mendaftar di halaman landing per total visitor yang tercatat pada periode waktu tertentu.
Katakanlah ada 1000 visitor dalam 1 hari yang mengunjungi landing page Anda. Dari angka ini, ternyata ada 10 orang yang melakukan pembelian. Dengan demikian conversion rate-nya ialah:
10 dibagi 100 dikalikan 100% = 10%
Menurut Mailchimp angka conversion rate yang baik berkisar di antara 2% hingga 5%. Sehingga bila Anda memiliki conversion rate 10% saja, performa landing page Anda sudah sangat bagus.
Cara Membuat Landing Pages yang Berkonversi Tinggi
Penasaran bagaimana cara mengoptimalkan conversion rate pada halaman landing? Berikut ini kami jelaskan langkah-langkahnya.
1. Pastikan Laman Anda Secure
Pernahkah Anda membuka sebuah website dan menemukan keterangan “Your connection is not secure”? Kebanyakan visitor akan memencet tombol kembali setelah mendapati keterangan tersebut. Bounce rate pun meningkat dan landing page Anda tak terbaca oleh publik.
Oleh karena itu, pastikan dulu halaman Anda secure atau aman bagi tiap orang yang masuk. Buat halaman HTTPS dengan sertifikat SSL (Secure Sockets Layer), update plugin secara berkala, dan gunakan hosting terpercaya.
2. Kurangi Waktu Loading
Rentang waktu loading yang ideal adalah 0-2 detik. Tiga detik masih bisa ditoleransi, namun selebihnya tidak disarankan. Jadi pastikanlah halaman landing Anda memiliki loading time di kisaran ideal tersebut.
Kenapa ini penting? Sebab kita hidup di dunia yang serba cepat. Orang yang membuka website Anda mungkin sedang melakukan sesuatu yang sama pentingnya. Loading time yang lama akan membuat mereka kerepotan sehingga akhirnya tidak jadi membuka halaman Anda sama sekali.
3. Pastikan Landing Page Desktop and Mobile-friendly
Poin ketiga ini sangat krusial untuk membuat landing pages yang berkonversi tinggi. Ya, suka tak suka, saat ini Anda harus bisa membuat halaman landing yang enak dibuka di desktop maupun di ponsel.
Ukuran halaman harus pas dan tulisan maupun gambar yang digunakan pun proporsional. Sebab pengguna internet di ranah maya memang terbagi cukup seimbang antara mobile user dan desktop user.
4. Analisis Karakter Target Pasar
Dalam strategi marketing apapun, Anda wajib melakukan analisis pada target pasar. Anda harus bisa mengerti karakter mereka saat bertransaksi, kondisi ekonomi mereka, hingga apa yang mereka sukai.
Sebagai contoh, bila Anda ingin membuat landing page penjualan baju branded, jelas target pasar Anda ialah kelas atas. Kelas ini tidak akan keberatan dengan harga mahal. Jadi Anda tak perlu menjual produk-produk dengan harga murah meriah. Sebaiknya, optimalkan saja kualitas dan originalitas produk serta pelayanan yang akomodatif.
5. Buat Desain Page yang Tepat
Landing page bisa diibaratkan sebagai tampilan depan sebuah toko. Agar pembeli tertarik, sudah barang tentu Anda harus memastikan desain laman ini menarik.
Namun standar kemenarikan sendiri bersifat subjektif. Dan lagi-lagi Anda harus menyesuaikan hal ini dengan selera target pasar.
Contoh, bila Anda menjual produk anak, desain page yang digunakan tentulah harus ceria dan friendly. Sebaliknya bila Anda menjual produk untuk remaja putra, gunakanlah desain yang terkesan cool dan boyish.
6. Buat Visitor Merasa Harus Segera Membeli
Ciptakanlah “a sense of urgency” atau keterburu-buran. Buat tawaran yang sulit ditolak namun tak akan berlangsung lama. Jangan biarkan visitor sibuk dengan keragu-raguannya atas tawaran tersebut.
Beberapa contoh cara membuat landing pages yang berkonversi tinggi dengan sense of urgency:
- Menawarkan bonus hanya untuk 50 pembeli pertama.
- Menawarkan diskon hingga tanggal tertentu.
- Menampilkan gambar jam, kalender, atau stop watch untuk suatu tawaran yang terbatas.
7. Gunakan Headline yang Bagus
Yang dilihat pertama kali pada sebuah page adalah headline-nya. Karena itu, pastikan headline halaman landing jelas, menarik, dan informatif. Bahkan bila perlu, visitor sudah bisa memahami isi landing page hanya dengan membaca headline-nya.
Coba lihat contoh berikut.
Headline di atas, meski menarik, tapi tidak jelas. Customer tidak akan langsung paham apa yang dimaksud Zendesk dengan “We can lend a hand.”
8. Kreatiflah dengan CTA
Be creative! Setelah membaca headline dan deskripsi, yang akan dibaca oleh visitor adalah CTA. Jadi usahakanlah CTA mengandung unsur yang memang bisa mensugesti visitor mendaftar atau membeli.
Hindari kata-kata yang terlalu biasa seperti: “Daftar” dan “Klik di Sini.” Pilih istilah yang lebih baik seperti “Gabung”, “Dapatkan”, dan sejenisnya.
9. Batasi Jumlah Kata
Batasi jumlah copy writing untuk membuat landing pages yang berkonversi tinggi. Kebanyakan expert menyatakan bahwa jumlah kata di laman seperti ini cukup 300 saja.
Ukuran huruf juga harus disesuaikan dengan baik. Gunakan font size 12-16 dengan warna yang mudah dibaca.
10. Tambahkan Testimoni
Tambahkan social proof berupa testimoni. Hal ini penting dilakukan sebab tak semua visitor tahu siapa Anda, apa usaha Anda, dan apa yang Anda tawarkan. Mereka masih akan berpikir beberapa kali tentang kredibilitas Anda.
Eits tapi ingat ya, jangan kebanyakan menampilkan testimoni! Prinsip landing page yang ideal adalah “The less is more” alias makin simpel makin bagus.
11. Lakukan Evaluasi secara Periodik
Selalu lakukan evaluasi pada landing page yang dibuat. Uji dengan skema A/B testing untuk membandingkan performa 2 landing page, atau komparasikan dengan laman yang dulu digunakan.
Lihat indikator-indikator penting seperti bounce rate, jumlah visitor, dan conversion rate. Selidiki kenapa angka tersebut yang Anda peroleh. Setelah itu, lakukan perbaikan dan optimalisasi berdasarkan temuan-temuan itu.
TL:DR Cara Membuat Landing Pages yang Berkonversi Tinggi
Landing page dibuat dengan tujuan spesifik. Ada yang membuatnya untuk menjual suatu produk atau jasa hingga mengikuti sebuah acara seperti perlombaan. Karena fungsi spesifiknya itulah, halaman ini perlu dinilai menurut conversion rate-nya.
Conversion rate sendiri bisa dihitung dari jumlah pencapaian target. Semakin tinggi, maka landing page bisa dikatakan semakin baik. Keuntungan yang diperoleh marketer atau seller pun meningkat pesat.
Oleh karena itulah, penting untuk memahami cara membuat landing pages yang berkonversi tinggi. Strategi yang bisa diterapkan sendiri beragam. Anda harus memastikan laman tersebut secure, mobile friendly, tidak bertele-tele, dan menarik perhatian calon customer.