Pernah gagal saat menerapkan strategi email marketing? Bila iya, bisa jadi Anda tak tahu cara membuat email marketing dengan personalisasi lebih dalam. Subscriber yang menerima pesan tersebut mungkin saja menganggap campaign Anda tidak relate dengan dirinya.
Josh Turner, founder dari Connect 365 menyebut bahwa 74% customer merasa frustasi ketika mendapatkan pesan yang tidak terpersonalisasi. Lebih lanjut, 63% subscriber bahkan tak membuka pesan seperti itu sama sekali.
Di sisi lain, pesan yang terpersonalisasi ternyata mampu meningkatkan performa campaign. Sedikitnya para marketer mengatakan bahwa mereka mengalami kenaikan profit hingga 20% dengan membuat email yang “personalized.”
Lantas seperti apa pesan yang terpersonalisasi itu dan bagaimana cara membuat email marketing dengan personalisasi lebih dalam?
Di kesempatan ini, kami akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Singkat tentang Email Terpersonalisasi dan Manfaatnya
Pesan terpersonalisasi atau personalized email secara singkat bisa diartikan sebagai email yang dibuat agar lebih sesuai dengan penerimanya. Kesesuaian tersebut bisa diciptakan dari berbagai elemen email mulai dari judul, sapaan, konten, hingga gaya tulisan.
Contoh, daripada menyapa subscriber dengan kata “Hai”, Anda bisa menyebut nama customer secara langsung.
Namun tentu saja sekedar menyebut nama tidaklah cukup. Saat ini merupakan era di mana berbagai perusahaan berlomba-lomba menerapkan 1 to 1 communication. Artinya, tiap pesan yang dikirim harus benar-benar spesifik berdasarkan demografi, gaya hidup, hingga preferensi subscriber.
Manfaat Cara Membuat Email Marketing dengan Personalisasi Lebih Dalam
Bukan tanpa alasan email terpersonalisasi digunakan. Secara umum terdapat berbagai manfaat yang bisa diperoleh dengan menerapkan teknik ini, yaitu:
- Meningkatkan keterlibatan baik itu open rate maupun klik
- Menaikkan konversi
- Meningkatkan pelayanan terhadap customer
- Menghemat budget dengan memastikan tiap pesan tidak berakhir sia-sia
Cara Membuat Email Marketing dengan Personalisasi Lebih Dalam
Lantas bagaimana tutorial untuk membuat email terpersonalisasi? Seperti disebut di atas, sekedar menyebut nama pelanggan saja tidaklah cukup. Anda harus melakukan effort lebih jauh dengan:
1. Menggunakan Tool Email Marketing yang Canggih
Anda tidak bisa melakukan deep personalization tanpa bantuan tool email marketing yang canggih. Bayangkan, Anda punya ribuan subscriber. Apakah memungkinkan mencari tahu karakter satu per satu subscriber tersebut secara manual?
Karena itulah, hal paling realistis yang harus dilakukan saat pertama kali hendak menerapkan strategi ini adalah; membeli tool yang tepat. Pilih software yang memiliki fitur di mana Anda bisa mengumpulkan banyak data, menganalisisnya, dan mengevaluasinya.
2. Melakukan Analisis Menyeluruh
Analisis yang menyeluruh bisa menginformasikan pada Anda bagaimana karakter subscriber secara garis besar. Memang langkah ini belum bisa memberikan pesan yang spesifik ke masing-masing individu. Namun metode tersebut merupakan langkah awal cara membuat email marketing dengan personalisasi lebih dalam.
Misalnya, Anda punya toko yang menjual tanaman hias. Selama ini Anda berpikir bahwa kebanyakan customer di olshop tersebut adalah wanita. Namun ternyata jumlah customer pria tak kalah banyak.
Jadi ketika membuat pesan-pesan umum seperti welcoming email, Anda bisa menggunakan template yang lebih netral (tidak terlalu feminim) agar pelanggan pria tidak merasa asing.
3. Menerapkan Hyper Segmentation (Segmentasi Mikro)
Segmentasi dan personalisasi sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda, namun saling kait-mengait. Apalagi penerapan hyper segmentation terbukti bisa membuat pesan terasa lebih personal.
Pada olshop jaket, misalnya, Anda bisa membagi pelanggan berdasarkan banyak variabel sekaligus. Jadi daripada membagi customer berdasarkan umur saja, gunakan berbagai faktor dari style fashion, gender, hingga asal daerah.
4. Analisis Real Time
Hal yang sedang disukai customer terus berubah seiring berjalannya waktu. Kadang ada subscriber yang menyukai lipstik matte, namun di bulan berikutnya tertarik dengan lipstik gloss.
Jadi selain analisis menyeluruh untuk melihat karakter pelanggan secara garis besar, Anda juga perlu melakukan analisis real-time. Data real-time bisa didapatkan dari berbagai sumber seperti perilaku subscriber di website.
Contoh, hari ini Anda mendapati lonjakan view pada laman produk A. Berdasarkan hal tersebut, Anda mengirimkan campaign spontan berisi penawaran menarik tentang produk A ke semua orang yang mengecek produk tersebut.
5. Membuat Email Otomatis
Di atas kami menjelaskan respon analisis real-time yang bersifat spontan ketika mendapati suatu trend yang tiba-tiba. Sebenarnya Anda juga bisa merespon hasil analisis real time dengan terencana menggunakan tool email otomatis. Apalagi untuk aktivitas yang umum terjadi di online shop tanpa adanya lonjakan khusus.
Jadi, tiap ada subscriber yang melakukan tindakan tertentu, mereka akan mendapatkan email yang spesifik. Bila mereka mengecek produk C lebih dari 3 kali, misalnya, maka email promo tentang produk C akan dikirimkan.
Meski prinsipnya sederhana, cara membuat email marketing dengan personaliasi lebih dalam ini terbukti sangat efektif.
6. Menggunakan Gaya Penulisan yang Lebih Bersahabat
Ingat, customer Anda merupakan manusia, bukan chatbot. Jadi gunakanlah gaya penulisan yang manusiawi. Sentil juga emosi penerima. Entah itu emosi tentang rasa penasaran maupun rasa simpati.
Contoh, untuk meningkatkan brand awareness, Anda bisa menulis dengan gaya story telling yang memicu perasaan simpatik. Sementara untuk promo alat masak bulanan, Anda bisa menggunakan gaya bahasa ibu-ibu.
7. Memerhatikan Tanggal-tanggal Penting
Pada momen-momen khusus, kirimilah pelanggan Anda email ucapan selamat. Misal, mengatur tool email marketing untuk mengirimi email ucapan ulang tahun pada pelanggan yang memang berulang tahun.
Begitu pula bila hari ibu atau ayah tiba. Kirimi pesan selamat ke demografi perempuan dan laki-laki yang sudah menikah.
8. Menghargai Loyalitas Pelanggan
Deep personalization bukan sekadar mengetahui preferensi dan karakter demografi subscriber secara spesifik. Salah satu kunci cara membuat email marketing dengan personalisasi lebih dalam adalah memperlakukan subscriber sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya target pasar.
Jadi, hargailah mereka. Apalagi subscriber yang sudah loyal. Berikan semacam hadiah atau promo khusus ke para pelanggan yang telah setia ini.
9. Menggunakan Gambar, Gift, dan Video
Gambar, gift, dan video bisa membuat email terkesan lebih personal. Sebab ketiganya dapat menciptakan kesan yang lebih kuat.
Katakanlah Anda punya usaha semir rambut dari bahan beeswax. Agar pesan terlihat lebih personal, perlihatkan foto sebelum dan sesudah menyemir rambut dengan beeswax. Banyak pelanggan yang akan merasa relate dengan foto tersebut daripada Anda sekedar mendeskripsikannya dengan kata-kata.
10. Mempertimbangkan Lokasi
Transaksi online memang bersifat global, namun untuk memberikan pelayanan terbaik ke pelanggan, perhatikalah aspek lokalitas. Misal, Anda ingin menawarkan baju di Bandung dan di Surabaya.
Untuk market Surabaya, apapun style bajunya, mereka pasti menyukai bahan yang tidak panas. Sebab Surabaya dikenal sebagai kota yang sangat terik.
Lain hal bila Anda mempromosikan produk ke subscriber Bandung. Mereka kadang justru mencari pakaian yang dapat menghangatkan badan.
Gambar: https://www.mailerlite.com/blog/dynamic-email-content-and-how-to-set-it-up
Menggunakan Konten Dinamis sebagai Cara Membuat Email Marketing dengan Personalisasi
Di atas, telah disinggung bagaimana panduan membuat email terpersonalisasi berdasarkan analisis data real time dan segmentasi mikro. Konten yang dibuat dengan teknik itu masuk dalam kategori konten dinamis.
Artinya isi email disesuaikan dengan kondisi dan situasi customer secara khusus. Konten dinamis berkebalikan dengan konten statis yang dibuat untuk umum.
Prinsip konten dinamis adalah right person, right time, and right offer. Artinya pesan diberikan pada orang yang tepat, di waktu yang tepat, dan berisi tawaran yang tepat.
Konten dinamis telah digunakan di berbagai platform seperti Facebook hingga Youtube. Alasannya sangat wajar. Konten ini terbukti sangat efektif meningkatkan keterlibatan pengguna hingga penjualan.
Mengukur Efektivitas Cara Membuat Email Marketing dengan Personalisasi Lebih Dalam
Untuk mengukur keberhasilan campaign email terpersonalisasi bisa dilakukan A/B testing. Prinsipnya cukup sederhana.
Pertama, Anda bagi subscriber menjadi 2. Grup pertama disebut grup kontrol. Grup ini akan menerima email non-personalized.
Grup kedua disebut grup eksperimen. Grup ini akan dikirimi email yang terpersonalisasi. Jadi dalam grup eksperimen, Anda mungkin harus menyiapkan pesan yang berbeda-beda mengikuti preferensi tiap subscriber.
Setelah itu, evaluasi hasil campaign di kedua grup tersebut. Perhatikan indikator-indikator yang penting seperti open rate, unsubscribe rate, conversion rate, dan lain sebagainya.
Simpulan tentang Cara Membuat Email Marketing dengan Personalisasi Lebih Dalam
Secara singkat email terpersonalisasi dapat didefinisikan sebagai email yang dibuat dengan memerhatikan karakter tiap subscriber. Deep personalization telah menjadi trend di kalangan marketer karena terbukti powerful dalam meningkatkan profit.
Membuat email yang personalized sendiri merupakan hal yang gampang-gampang susah. Anda perlu membeli tool digital yang canggih, melakukan hyper-segmentation, hingga mempertimbangkan aspek lokasi.
Sementara untuk mengukur hasilnya, Anda dapat menggunakan indikator-indikator seperti open rate, konversi, hingga kepuasan pelanggan. Yang jelas, Anda perlu senantiasa melakukan evaluasi untuk memperbaiki strategi dan cara membuat email marketing dengan personalisasi lebih dalam agar hasilnya semakin bagus.