1,617%! Angka tersebut adalah peningkatan jumlah penjualan ketika CTA email marketing dibuat dengan efektif. Hal tersebut diungkap oleh Ellie Mirman yang notabene merupakan seorang Vice President Marketing of Toast.
Call to Action email marketing memang hanya terdiri dari beberapa kata. Namun efeknya luar biasa. Mirman menjelaskan lebih lanjut bahwa call to action juga dapat menaikkan 371% CTR asal dibuat dengan tepat.
Lantas bagaimana cara membuat call-to-action yang bagus? Apa saja contohnya? Dan bagaimana penempatannya? Di artikel ini, kami akan menjawab berbagai pertanyaan tersebut.
Sedikit tentang Definisi CTA Email Marketing dan Manfaatnya
Call to action secara singkat bisa didefinisikan sebagai teks yang mengandung link dan didesain agar pembaca mengikuti tujuan suatu campaign atau iklan. Teks seperti ini bisa ditemukan di berbagai platform mulai dari Instagram (IG), Facebook, hingga Twitter.
Dalam strategi email marketing, call to action berpengaruh pada:
- Persen jumlah klik atau CTR
- Tingkat konversi atau jumlah orang yang terbujuk campaign untuk membeli barang atau mendaftar suatu acara.
Meski demikian, CTA tidak berpengaruh pada open rate maupun bounce rate. Sebab penempatannya memang tidak di bagian judul yang langsung dibaca penerima begitu email dikirim.
Bagaimana Cara Membuat CTA Email Marketing yang Bagus?
Membuat call to action email marketing merupakan perkara yang gampang-gampang susah. Sebab Anda harus mampu mengajak pembaca melakukan sesuatu hanya dengan berbekal sedikit kata saja.
Namun demikian, terdapat beberapa “resep” atau tips yang dapat diandalkan untuk menghasilkan CTA yang efektif.
1. Jelas, Singkat, dan Sesuai
Tidak ada call to action yang bertele-tele. Anda harus membuat teks yang ringkas, to the point, dan jelas. Beberapa marketer berpendapat bahwa call to action hanya boleh terdiri dari 5 kata atau kurang. Namun yang lainnya masih menoleransi CTA dengan 7 kata.
Selain itu, pastikan juga CTA sesuai dengan judul dan deskripsi email. Jangan sampai terdapat ketidaksinkronan antara subjek pesan dan call to action-nya.
Contoh, bila judul pesan Anda adalah “Diskon Sepatu Vintage 50%!”, maka CTA-nya bisa berupa,
“Gunakan kupon diskon”
Atau
“Check out sekarang juga”
Jangan malah membuat CTA yang tak relevan seperti, “Info lebih lanjut” atau “Daftar sekarang juga.”
2. Timbulkan Emosi
Anda juga bisa membuat CTA email marketing yang efektif dengan memainkan aspek psikologi. Bangun nuansa-nuansa khusus seperti:
- Ketergesaan, contoh kata: segera, cepat, langsung, sekarang
- Ketakutan, contoh kata: bahaya, awas, waspada, ngeri
- Semangat, contoh kata: mantap, bagus, keren, ayo, yuk
- Kemarahan, contoh kata: salah, nyebelin, gangggu
- Tamak, contoh kata: cuan, untung, gratis, bonus
- Keselamatan, contoh kata: terjamin, terbukti, aman, refund, garansi
- Rasa penasaran, contoh kata: unik, aneh, terbaru, wow
Misal, Anda ingin menciptakan nuansa greedy atau rakus. Dus, ketika menawarkan produk, Anda bisa membuat call to action email marketing yang berbunyi: Daftar untuk Cuan 1000%.
3. Posisikan dengan Tepat
Posisikan call-to-action dengan tepat. Struktur email marketing biasanya bersifat seperti tunnel atau terowongan. Pembaca akan dibuat penasaran dengan judul, tersugesti dengan deskripsi, dan mengambil keputusan dengan call to action.
Karena itulah, CTA email marketing hendaknya diposisikan di bawah deskripsi dan judul. Jangan malah meletakkan tombol ini di bagian atas subjek atau deskripsi.
4. Aplikasikan Desain yang Menonjol
Aplikasikan desain yang bagus sehingga CTA bukan hanya terlihat seperti teks biasa. Pastikan bahwa tulisan call to action:
- Mencolok dari segi warna
- Didesain sebagai button atau tombol
- Ditulis dengan font atau huruf yang mudah dibaca
- Diberi space khusus
5. Gunakan Angka Bila Relevan
Di antara timbunan huruf, keberadaan angka bisa menarik perhatian pembaca. Apalagi bila judul dan deskripsi pesan hanya berupa kalimat panjang semata.
Bisa dilihat, pada sampel di atas keberadaan huruf membuat tulisan punya daya tarik tersendiri. Bayangkan bila “Find out in 5 minutes” diganti menjadi “Find out in five minutes.” Selain kurang menarik, teks juga jadi terlalu panjang.
Tips Menempatkan CTA Email Marketing agar Efektif
Di atas, telah dijelaskan bahwa posisi call to action email marketing berpengaruh terhadap efektivitasnya. Selain meletakkan CTA di bawah judul dan deskripsi, tempatkan juga CTA secara natural.
Ingat, dalam tulisan latin, pembacaan teks dimulai dari kiri atas ke kanan bawah. Sehingga akan lebih masuk akal untuk menempatkan CTA di bagian bawah atau kanan bawah.
Peletakan tombol call to action di sebelah kiri sendiri masih bisa diterima. Meski demikian, Wordstream menyebut bahwa tombol call to action yang efektif umumnya diposisikan di bawah dan kanan bawah.
Contoh CTA Email Marketing yang Bagus
Ada banyak sampel call to action yang bagus. Yang perlu diperhatikan hanyalah mengikuti tips-tips krusial yang telah dijelaskan di atas.
Misal, Anda punya perusahaan asuransi. Untuk menarik perhatian subscriber, gunakan kata-kata yang menggugah emosi dan singkat.
Bantu Anak Gapai Cita-cita! (Judul)
Jadilah bagian dari keluarga Asuransi Pendidikan Alifa dan dapatkan diskon 25% (Deskripsi)
Gabung sekarang (call to action)
Pada sampel tersebut, judul email akan mengugah perasaan orangtua yang peduli dengan pendidikan anaknya. Sementara bagian deskripsinya akan menimbulkan ketertarikan sebab ada tawaran diskon 25%.
Emosi yang terbangun dan rasa penasaran tersebut kemudian diarahkan lebih lanjut oleh call to action yang berbunyi “Gabung sekarang.” Istilah yang dipakai pun bukan “daftar” melainkan “gabung.” Sehingga pembaca akan lebih rileks karena kata gabung terkesan lebih bersahabat.
Sampel lainnya bisa dilihat di bawah ini.
Pada kasus di atas, teks CTA di bagian kiri tidak didesain sebagai tombol. Alhasil ia terlihat kurang menonjol. Pembaca tidak akan langsung tahu bahwa tulisan Buy Now tersebut bisa diklik. Kesan ini berbeda dengan sampel di bagian kanan yang memang lebih menarik dan jelas bisa diklik.
Pengujian Variasi Call to Action Email Marketing untuk Tingkatkan Klik dan Konversi
Setiap marketer pasti ingin memaksimalkan seluruh komponen dalam email untuk menaikkan CTR dan konversi. Agar bisa mendapatkan formula yang tepat, umumnya dilakukan A/B testing.
Khusus untuk CTA email marketing sendiri, A/B testing dapat diterapkan dengan menjadikan call to action sebagai variabel bebas.
Mudahnya begini, seluruh bagian email, dari judul sampai desainnya dibuat sama persis. Keseluruhan komponen tersebut dinamai sebagai variabel kontrol. Yang berbeda hanya call-to-action yang berlaku sebagai variabel bebas.
Jadi bila Anda ingin menguji 2 warna tombol call to action, maka variabel bebasnya ialah warna tombol call to action email marketing tersebut. Sementara variabel kontrolnya adalah judul, desain, hingga deskripsi email.
Yang berikutnya perlu dilakukan hanyalah mengirim email ke subscriber yang dijadikan sampel. Gunakan setidaknya 2000 subscriber untuk eksperimen ini.
Nantinya, seribu subscriber pertama dikirimi email marketing dengan tombol CTA warna A, sementara seribu subscriber kedua dikirimi email marketing dengan tombol CTA warna B.
Setelah beberapa lama, Anda tinggal membandingkan jumlah klik dan konversi kelompok pertama dan kedua. Gunakan tool digital yang bagus sekiranya Anda kesulitan melakukan analisis manual.
Simpulan tentang Contoh dan Cara Membuat CTA Email Marketing
Call to action adalah teks yang mengandung sebuah link dan didesain untuk membujuk pembaca melakukan suatu tindakan. Teks CTA dalam email marketing diletakkan di bagian bawah setelah judul dan deskripsi.
Membuat call to action email marketing memang bukan hal yang mudah. Namun Anda dapat mengikuti beberapa trik sederhana dengan memerhatikan kejelasan makna teks, memilih desain yang menarik, hingga memastikan pemosisian yang tepat.
Untuk menentukan efektif dan tidaknya call to action sendiri dapat dilakukan pengujian A/B testing. Hasil dari pengujian inilah yang nanti dapat digunakan untuk memilih CTA email marketing yang terbukti efektif.
PS.
Boleh mampir kesini untuk mengetahui indikator sukses email marketing anda.