Bagaimana cara mencari supplier untuk ekspor? Sebagaimana yang kita tahu, hambatan yang dialami oleh para eksportir bisa dibagi menjadi dua:
- Pertama, hambatan tarif
- Kedua, hambatan non tarif
Di antara berbagai hambatan non tarif, yang acap terjadi adalah sulitnya mencari supplier yang tepat. Hal ini tak bisa dilepaskan dari sektor manufaktur Indonesia yang kurang kuat.
Meski mudah mencari bahan mentah, namun tidak demikian dengan bahan olahan. Bahkan tak jarang, mencari bahan mentah yang kualitasnya bagus pun sulit dilakukan.
Katakanlah, Anda hendak menjual mainan kayu ke Eropa. Namun Anda terkendala saat mencari cat kayu yang eco-friendly. Padahal pasar Eropa mensyaratkan bahan finishing untuk produk anak yang aman dan bahkan food grade.
Bila sudah demikian, tentu urusannya jadi rumit. Mau tak mau, Anda harus berusaha lebih keras mencari supplier komoditas dengan standar yang sesuai.
Solusinya? Eits, jangan bingung. Di kesempatan ini kami akan berbagi kiat agar Anda bisa menemukan supplier yang tepat.
10 Tips dan Cara Mencari Supplier untuk Ekspor
Ringkasnya, supplier bisa diartikan sebagai perusahaan atau individu yang memasok barang atau jasa. Keberadaan supplier sangat krusial sebab tanpa mereka, Anda tidak akan bisa menghasilkan komoditas untuk dijual.
Bagaimana cara mendapatkan supplier yang bagus dan cocok dengan kebutuhan? Simak 10 kiatnya di bawah ini.
1. Catat Semua yang Dibutuhkan
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memastikan dulu apa yang dibutuhkan. Sebab, market ekspor berbeda dengan market lokal.
Contoh, selama ini Anda membuat kerajinan kayu untuk dijual di negeri sendiri. Saat berencana menjual produk tersebut ke luar negeri, Anda tentu harus memahami standar produk yang diterima.
Di Amerika, misalnya, orang-orangnya sangat peka dengan isu penebangan hutan. Pemerintah mereka juga akan menolak produk luar yang terindikasi aktivitas illegal logging.
Jadi, untuk mengekspor wooden craft, Anda tak bisa menggunakan sembarang kayu. Kayu yang Anda pakai harus “green” atau ramah lingkungan yang dibuktikan dengan sertifikat khusus seperti FSC.
2. Kumpulkan Informasi dari Kenalan dan Pameran
Setelah Anda paham apa saja yang dibutuhkan secara rinci, kini saatnya mencari supplier untuk ekspor secara konvensional.
Anda bisa:
- Minta info dari kenalan sesama pengusaha
- Mengunjungi pameran
Untuk poin 2, Anda dapat menghadiri pameran-pameran khusus untuk pasar B2B (Business to Business). Selain bisa mengembangkan sayap, Anda juga bisa mendapatkan info supplier yang sesuai kebutuhan.
3. Kumpulkan Informasi dari Google
Jangan batasi diri Anda pada informasi di dunia nyata. Di era digital seperti sekarang, Anda juga perlu mengumpulkan data supplier di dunia maya.
Anda bisa googling atau bertanya di forum-forum yang tepat. Misalnya, bila Anda ingin ayam ke Singapura, tanyalah ke grup peternakan tentang pakan yang cocok agar kualitas ayam diterima di negeri Singa tersebut.
Grup-grup seperti ini cukup mudah ditemukan di berbagai medsos seperti Facebook dan Instagram. Jadi Anda tak akan kesulitan.
4. Dapatkan Data dari Aplikasi
Eits, jangan salah. Salah satu cara mencari supplier eksporjuga bisa dilakukan via aplikasi khusus. Saat ini, tak sedikit orang Indonesia yang mengembangkan software yang bisa menyajikan data supplier di lokasi-lokasi tertentu.
Aplikasi tersebut memanfaatkan tool digital marketing baik untuk scrap data maupun untuk pengorganisasiannya. Jadi Anda tak perlu melakukan pencarian secara manual.
Dengan memasukkan kata kunci tertentu, Anda langsung bisa mendapatkan calon supplier yang cocok. Pilihan aplikasinya sendiri sangat banyak. Namun usahakanlah untuk mendapatkan aman dan bebas dari virus maupun malware.
5. Bandingkan Lalu Pilih yang Terbaik
Setelah mengumpulkan semua informasi, bandingkan satu supplier dengan yang lainnya. Catat dan atur supaya data yang terkumpul terorganisasi dengan baik.
Setelah itu pilih supplier yang paling cocok dengan kebutuhan. Pilih setidaknya 3 nama untuk ditindaklanjuti dulu.
6. Lakukan Pengecekan
Jangan memilih supplier komoditas hanya berbekal penjelasan dari kenalan atau informasi di website. Anda perlu melakukan pengecekan setelah mencari supplier untuk ekspor secara langsung atau online.
Contoh, Anda memerlukan suatu bahan finishing kayu yang food grade. Sebab Anda ingin mengekspor perlengkapan dapur dari bambu.
Bila demikian yang diperlukan, mintalah bukti keamanan bahan finishing tersebut. Jangan langsung percaya begitu saja pada kualitas yang diklaim suatu produk.
7. Diskusi Lebih Lanjut
Bila Anda sudah mendapatkan supplier, lakukanlah diskusi lebih lanjut untuk hal-hal yang bersifat teknis. Misalnya mengenai:
- Jumlah pesanan yang bisa dikirimkan
- Harga dan diskon
- Kapan pengirimannya
- Garansi
Pahami Kontrak Kerja dengan Supplier
Relasi B2B tentu memerlukan bukti legalitas yang mengikat kedua pihak. Oleh sebab itu, Anda juga perlu menyiapkan surat kontrak kerja.
Isi surat tersebut harus mencakup:
- Keterangan pihak yang bekerja sama
- Masa berlaku kerja sama
- Kewajiban atau tanggung jawab dan hak tiap-tiap pihak
- Harga yang harus dibayar
- Jasa atau barang komoditas
- Tanda tangan masing-masing pihak
Bahasa yang digunakan pada surat harus formal, jelas, dan to the point. Usahakan juga untuk menggunakan diksi yang tidak menimbulkan pemaknaan ganda.
Hal ini diperlukan sebagai jaminan kerja sama di kemudian hari. Selain itu, kontrak yang jelas juga dibutuhkan agar tidak ada celah dari salah satu pihak untuk memperdaya pihak lainnya.
Gambar: https://www.womenshealthmag.com/life/a28400844/questions-that-make-you-think/
Ajukan Pertanyaan ini ke Supplier untuk Ekspor
Selain menerapkan 10 cara mencari supplier untuk ekspor di atas, tanyakan juga beberapa hal di bawah ini.
1. Kuantitas
Pastikan Anda tahu secara pasti berapa jumlah barang yang bisa dipesan. Usahakan juga untuk tahu apakah kuantitas tersebut bisa didapatkan secara rutin.
Contoh pertanyaan: Berapa jumlah minimal dan maksimal pemesanan? Apakah pasokan tersebut bisa stabil sepanjang tahun?
2. Harga dan Diskon
Untuk budgeting, Anda perlu bertanya secara detil harga per unit dan diskon yang berlaku. Tanya juga harga untuk masa-masa khusus.
Contoh pertanyaan: Berapa harga total dan per unit? Apakah bisa dapat diskon?
3. Skema Pembayaran
Skema pembayaran wajib ditanyakan sejelas mungkin agar tidak terjadi kesalahpahaman. Umumnya, untuk DP, nilai yang diminta adalah 30% dari total pembayaran.
Contoh pertanyaan: Bagaimana skema pembayarannya? Bila ada DP, berapa DP-nya?
4. Pengalaman
Pengalaman sangat penting diperhitungkan saat Anda hendak menjual produk di luar negeri. Apalagi bila Anda masih awam tentang cara mencari supplier untuk ekspor. Perusahaan yang berpengalaman akan membantu ketidakpahaman yang Anda rasakan.
Contoh pertanyaan: Apakah sebelumnya perusahaan Anda sudah pernah men-supply untuk perusahaan yang berorientasi ekspor?
5. Kualitas dan Jaminan
Aspek kualitas dan jaminan tak bisa diabaikan begitu saja. Anda perlu bertanya tentang quality control, jaminan yang diberikan, hingga sertifikat yang dimiliki produk tersebut.
Contoh pertanyaan: Apakah produk tersebut sudah punya sertifikat bahan untuk digunakan di pasar Amerika? Apakah produk tersebut dijamin kualitasnya? Bagaimana proses quality control-nya?
6. Kontak
Terakhir, jangan lupa tanyakan siapa yang akan melayani Anda. Apalagi bila Anda bermaksud melakukan kerja sama untuk jangka panjang.
Contoh pertanyaan: Dengan siapa pemesanan ini akan ditindaklanjuti hingga kerja sama selesai?
Simpulan
Mencari supplier untuk ekspor bisa dibilang gampang-gampang susah. Anda harus bisa mencari yang berkualitas, harganya sesuai budget, dan bertanggung jawab.
Beberapa kiat bisa Anda terapkan untuk mencari supplier yang bagus. Anda bisa memulai dengan mencari info di dunia maya hingga mengandalkan aplikasi khusus.
Strategi digital marketing juga perlu diintegrasikan. Sebab di era seperti sekarang, semua sudah harus berjalan dengan lebih efisien.
Nah, demikianlah informasi tentang 10 cara mencari supplier untuk ekspor. Semoga artikel ini bermanfaat ya.
PS.
Mau tau lebih tips mencari supplier untuk eskpor? Sebaiknya anda mendaftar pelatihan cara menjadi eksportir pemula.
Lengkapi juga ilmu pengetahuan ekspor anda dengan dasar-dasar ilmu digital marketing.